Kecernaan dan Fermentabilitas Ruminal In Vitro Onggok yang Difermentasi Trichoderma reesei dengan Suplementasi N, S dan P

Penulis

  • Shibghatullah Dina Muhammad Universitas Diponegoro
  • Agung Subrata Universitas Diponegoro
  • Surahmanto Surahmanto Universitas Diponegoro
  • Joelal Achmadi Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.36423/baar.v2i2.263

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kecernaan dan fermentabilitas ruminal in vitro onggok yang difermentasi Trichoderma reesei (T. reesei) dengan suplementasi N, S dan P. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah onggok yang telah disuplementasi N, S dan P dengan rasio 13:1:1 serta starter T. reesei sebanyak 1,5% dari BK substrat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan berupa T0 (lama fermentasi 0 hari), T1 (lama fermentasi 2 hari), T2 (lama fermentasi 4 hari) dan T3 (lama fermentasi 6 hari). Parameter yang diamati meliputi kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), konsentrasi volatile fatty acids (VFA) dan amonia (NH3). Data dianalisis menggunakan analisis ragam taraf 5%, apabila ada pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi dapat meningkatkan (P<0,05) KcBK, KcBO dan konsentrasi VFA, akan tetapi menurunkan (P<0,05) konsentrasi NH3 onggok. Simpulan yang diperoleh yaitu lama fermentasi dapat meningkatkan kecernaan dan konsentrasi VFA akan tetapi menurunkan konsentrasi NH3 onggok.Kata kunci: lama fermentasi, suplementasi mineral, onggok, in vitro

Biografi Penulis

Shibghatullah Dina Muhammad, Universitas Diponegoro

Department of animal science

Agung Subrata, Universitas Diponegoro

Department of Animal Science

Surahmanto Surahmanto, Universitas Diponegoro

Department of Animal Science

Joelal Achmadi, Universitas Diponegoro

Department of Animal Science

Referensi

Achmadi, J. 2012. Aspek Komparatif Nutrisi Ternak Monogastrik dan Ruminansia. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Ubi Kayu Menurut Provinsi. http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/880. (Diakses tanggal 20 Agustus 2019)

Bata, M. dan N. Hidayat. 2010. Penambahan molases untuk meningkatkan kualitas amoniasi jerami padi dan pengaruhnya terhadap produk fermentasi rumen secara In-vitro. Agripet. 10(2): 27 - 33.

Chavez, R.A.P., J.C.M. Carvalho, A. Converti, P. Perego, L.C. Tavares dan S. Sato. 2004. Production of α-amylase and glucoamylase from different starches by a new Trichoderma sp. Isolate. Ann. Microbiol. 54(2): 169 – 180.

Departement of Dairy Science. 1996. General Laboratory Procedures. University of Winconsin, Madison.

Fathul, F. dan S. Wajizah. 2010. Penambahan mikromineral Mn dan Cu dalam ransum terhadap aktivitas biofermentasi rumen Domba secara in vitro. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 15(1): 9 – 15.

Hartono, R., Y. Fenita dan E. Sulistyowati. 2015. Uji In vitro kecernaan bahan kering, bahan organik dan produksi N-NH3 pada kulit buah durian (Durio zibethinus) yang difermentasi jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan perbedaan waktu inkubasi. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 10(2): 87 – 94.

Hernawan, I., A. Budiman, S. Nurachma dan K. Hidajat. 2015 Kajian in vitro substitusi konsentrat dengan penggunaan limbah perkebunan singkong yang disuplmentasi kobalt (Co) dan seng (Zn) dalam ransum domba. Buletin Peternakan. 39 (2): 71 – 77.

Kiramang, K. 2011. Potensi dan pemanfaatan onggok dalam ransum unggas. Jurnal Teknosains. 5(2): 155 – 163.

Murtiyaningsih, H dan M. Hazmi. 2017. Isolasi dan uji aktivitas enzim selulase pada bakteri selulolitik asal tanah sampah. Agritop. 15(2): 293 – 308.

Nisa, D., J. Achmadi dan F. Wahyono. 2017. Degradabilitas bahan organik dan produksi total vollatile fatty acids (VFA) daun kelor (Moringa oleifera) dalam rumen secara in vitro. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 27(1): 12 – 17.

Nurhaita, N. Jamarun, L. Warly dan M. Zain. 2010. Kecernaan ransum domba berbasis daun sawit teramoniasi yang disuplementasi sulfur, fosfor, dan daun ubi kayu. Med. Pet. 33(3): 144 – 149.

Simanihuruk, K., K. G. Wiryawan dan S. P. Ginting. 2006. Pengaruh taraf kulit Buah Markisa (Passiflora edulis Sims f. edulis Deg) sebagai campuran pakan Kambing Kacang: i. konsumsi, kecernaan dan retensi nitrogen. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 11(2): 97 – 105.

Suryani, N.N., I.G. Mahardika, S. Putra dan N. Sujaya. 2015. Sifat fisik dan kecernaan ransum Sapi Bali yang mengandung hijauan beragam. Jurnal Peternakan Indonesia. 17(1): 38 – 45.

Tilley, J.M.A. dan R.A. Terry. 1963. A two stage technique for the in vitro digestion of forage crops. J. Br. Grsld. Soc. 18: 104 – 111.

Uhi, H.T. 2006. Perbandingan suplemen katalitik dengan bungkil kedelai terhadap penampilan domba. Jurnal Ilmu Ternak. 6(1): 1 – 6.

Ulhaq, I., M. M. Javed, T. S. Khan dan Z. Siddiq. 2005. Cotton saccharifying activity of cellulases produced by co-culture of Aspergillus niger and Trichoderma viride. Res. J. Agric. Biol. Sci. 1(3): 241 - 245.

Wijayanti, E., F. Wahyono dan Surono. 2012. Kecernaan nutrien dan fermentabilitas pakan komplit dengan level ampas tebu yang berbeda secara in vitro. Anim. Agric. J. 1(1): 167 – 179.

Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-09-30