PENGARUH PENAMBAHAN CROSPOVIDONE DALAM PEMBUATAN TABLET ORALLY DISINTEGRATING TABLET LORATADIN SECARA GRANULASI BASAH DAN KEMPA LANGSUNG

Authors

  • Anggraeni Wulan Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Purnamasari Nira Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Alatas Fikri Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Ratih Hestiary Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Aulia Rachmadian Universitas Jenderal Achmad Yani

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v6i1.1188

Keywords:

Orally Disintegrating Tablet, crospovidone, intragranular, ekstragranular, kempa langsung

Abstract

Sediaan Orally Disintegrating Tablet (ODT) merupakan sistem penghantaran obat dengan disintegrasi yang cepat dalam waktu kurang dari 60 detik. ODT umumnya menggunakan bahan penghancur yang dapat mempercepat hancurnya tablet dalam rongga mulut tanpa melalui proses pembentukan gel, antara lain crospovidone. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan crospovidone dalam pembuatan ODT loratadin dengan metode granulasi basah dan kempa langsung terhadap sifat fisik tablet, seperti kerapuhan, kekerasan, waktu pembasahan, waktu hancur serta profil disolusi tablet. Penambahan crospovidone dengan metode granulasi basah dilakukan secara intragranular dan ekstragranular. Secara intragranular crospovidone dicampurkan dengan eksipien lain untuk membentuk granul, sedangkan secara ekstragranular, crospovidone dicampurkan dengan granul kering. Berbeda dengan metode granulasi basah, pada metode kempa langsung, crospovidone dicampurkan langsung dengan bahan-bahan lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan crospovidone dalam pembuatan ODT loratadin secara intragranular, ekstragranular dan kempa langsung mempengaruhi sifat fisik tablet seperti kerapuhan, kekerasan, waktu pembasahan, waktu hancur serta profil disolusi tablet. Penambahan crospovidone secara kempa langsung merupakan metode yang paling efektif dalam menghasilkan Orally Disintegrating Tablet loratadine dengan waktu hancur yang paling singkat yaitu 57 detik.

References

Ainurofiq, A., & Azizah, N. (2016). Perbandingan Penggunaan Bahan Penghancur secara Intragranular, Ekstragranular, dan Kombinasinya. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 01, 1–9. https://doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.682

Ayuningtyas, N. D., Febrianto, Y., & Lutfi, T. (2021). Formulasi Orally Disintegration Tablet ( ODT ) Candesartan Cilexetil Dengan Croscarmellose Sodium Dan Crospovidone Sebagai Superdisintegrant. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 4(1), 21–28. https://doi.org/10.52216/jfsi.v4i1.64

Besatri, Angi Nadya; Teuku Nanda Saigullah Sulaiman, dan A. R. (2016). Formulasi Orally Disintegration Tablet (ODT) Meloksikam Dengan Variasi Komposisi Ac-Di-Sol Dan Kollidon Cl Sebagai Bahan Penghacur. Majalah Farmaseutik, 12(2), 453–465.

Depkes RI. (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. Kementerian Kesehatan RI.

Dirjen, P. O. M. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. In Depkes RI.

Eryani, M. C., Wikarsa, S., & Soemirtapura, Y. C. (2014). Formulasi dan Evaluasi Fast Disintegrating Tablet ( FDT ) Loratadin. Acta Pharmaceutica Indonesia, XXXIX(1), 26–32.

Gupta, S. P. (2019). Formulation And Evaluation Of Oral Dispersible Tablets Of Loratadine By Direct Compression Method. World Journal Of Pharmacy And Pharmaceutical Sciences, 8(4), 1352–1370. https://doi.org/10.20959/wjpps20194-13395

Handayani, R., & Abdasah, M. (2016). Disintegran Dapat Meningkatkan Kinerha Tablet Orodispersibel (ODT) Sebagai New Drug Delivery System (NDDS). Farmaka, 14(3), 95–108.

Legowo, D. B., Purwitasari, D. A., & Fitriany, E. (2021). Pengaruh Konsentrasi Crospovidone Terhadap Mutu Fisik Sediaan Oral Fast Dissolving Tablets Loratadine HCl. Jurnal Farmasi Indonesia, II(2), 75–83.

Nasution, A. S. (2017). Formulasi Orally Disintegrating Tablet Ibuprofen Menggunakan Bahan Pengisi Kombinasi Manitol Dan Maltodekstrin. Universitas Sumatera Utara.

Nining, P. lya L. dan P. M. I. (2020). Efek Disintegrasi Pati Biji Cempedak (Artocarpus champeden Lour) Terpragelatinasi Pada Tablet Ibuprofen. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 24(3), 77–82. https://doi.org/10.20956/mff.v24i3.10776

Noval., Ilham Kuncahyo., Adam Ferdian Sigit Pratama., Syafira Nabillah., R. H. (2021). Formulasi Sediaan Tablet Effercvescent Dari Ekstrak Etanol Tanaman Bundung (Actionoscirpus grossus) Sebagai Antioksidan. Jurnal Surya Medika, 7(1), 128–139.

Putra, Antari, Putri, Arisanti, S. (2019). Penggunaan Polivinill Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat Pada Formulasi Tablet Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L .). Jurnal Farmasi Udayana, 8(1), 14–21. https://doi.org/10.24843/JFU.2019.v08.i01.p03

Putranti, W., Edityaningrum, C. A., Prastyaningrum, E., & Widiyastuti, L. (2021). Formulasi Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Etanol Daun Salam dengan Kombinasi Crospovidone dan Croscarmellose Sodium sebagai Superdisintegrants. 285–295. https://doi.org/10.25077/jsfk.8.3.285-295.2021

Rahayu, S., Azhari, N., Ruslinawati, I. (2017). Penggunaan Amylum Manihot Sebagai Bahan Penghancur Dalam Formulasi Tablet Ibuprofen Secara Kombinasi Intragranular- Ekstragranular. Journal Current Pharmaceutical Sciences, 1(1), 6–11.

Riana, A. S., & Kurnia, ahmawati; S. D. (2022). Analisis Mutu Fisik Granul Ekstrak Kulit Manggis Dengan Metode Granulasi Basah. Indonesia Jurnal Farmasi, 7(1), 1–9.

Rohmani, S. H. R. (2019). Perbedaan Metode Penambahan Bahan Penghancur secara Intragranular-Ekstragranular terhadap Sifat Fisik serta Profil Disolusi Tablet Ibuprofen. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 1, 95–108. https://doi.org/10.20961/jpscr.v4i2.33622

Suhery, W. N., Fernando, A., & Giovanni, B. (2016). Perbandingan Metode Granulasi Basah dan Kempa Langsung Terhadap Sifat Fisik dan Waktu Hancur Orally Disintegrating Tablets (ODTs) Piroksikam. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 02(02), 138–144.

U.S. Pharmacopeia. (2020). The United States Pharmacopeia, USP 43/The National Formulary, NF 38. U.S. Pharmacopeial Convention, Inc.

Downloads

Published

2023-02-23