HUBUNGAN KADAR GLUKOSA PADA PASIEN BERISIKO SINDROM METABOLIK DI PUSKESMAS JETIS 1

Authors

  • Tatang Tajudin Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v2i1.143

Abstract

Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung dengan terjadinya penyakit degeneratif. Termasuk salah satunya terjadinya diabetes melitus adalah gula darah puasa ≥100 mg/dL berisiko 6,71 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kadar gula darah puasanya kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan untuk INF-γ meningkatnya agen pro-inflamasi seiring dengan meningkatnya kadar C-reacive protein (CRP) sehingga terjadinya sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kadar glukosa berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, gaya hidup (merokok), berdasarkan manifestasi klinik, dan mengetahui adanya hubungan antara kadar glukosa. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional pada bahan biologis tersimpan dari sejumlah 89 pasien berisiko sindrom metabolik. Yang direkrut  yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia mengisi informed consent. Pengumpulan subjek sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pemeriksaan kadar glukosa dilakukan menggunakan alat spektrofotometer 5010. Hubungan karakteristik, kadar glukosa dianalisis dengan menggunakan multivariat dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan kadar glukosa plasma pada pasien laki-laki dengan perempuan (p>0,05)., kelompok usia ≥ 60 tahun dengan kelompok usia < 60 tahun (p>0,05)., perokok dengan bukan perokok (p>0,05)., manifestasi klinik (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara semua fariabel yang diteliti.Kata kunci : Sindrom metabolik, kadar glukosa, Cross Section

References

Abbas, A.K., Lichtman, A.H., 2011. Basic immunology functions and disorders of the immune system, third edition. Philadelphia: Saunders Elsevier.

Achmad, T.H., 2009. Metabolic syndrome and diabetic vascular disease. Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran-Universitas Padjajaran. Tersedia di: http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/10/metabolic_syndrome_and_diabetic vascular disease.pdf.

Andi Fadilah, Y.P., Eva, D., Ellyza, N., 2015. Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang.

Akrom., Darmawan, E., Nuril, M., 2017. Faktor-faktor berhubungan dengan kejadian hiperkreatininemia pada pasien berisiko sindrom metabolik di puskesmas jetis 1, 5.

Bantas, K., Yosef, H.K., Moelyono, B., 2012. Perbedaan Gender pada Kejadian Sindrom Metabolik pada Penduduk Perkotaan di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(5), 3-8.

Carr, M.C., 2003. The emergene of metabolic syndrome with menopause. The Journal Of clinical Endocrinology and Metabolism. 88, 2404-11.

Carr, M.C., 2004. Abdominal obesity and dyslipedemia in the metaboli syndrome : importance of type 2 diabetes and familial combined hyperlipidemia in coronary artery disease risk. J.Clin. Endocirinol Metab.

Cameron, A. J., Shaw, J. E., & Zimmet, P. Z., 2004. The metabolic syndrome: prevalence in worldwide populations. Endocrinology and metabolism clinics of North America, 33(2), 351-375.

Dunn E., Grant, P.J., 2005. Atherothrombosis and metabolic syndrome. In: Byrne C,Wild 5, eds.The Metabolic Syndrome. England: J Wiley and Sons L!d;.p.r63-Z (2).

Grundy, S.M., 2005. What is the contribution of obesity to the metabolic syndrome? Endocrinology and Metabolism Clinic of North America 4;44:267-82 (4).

Grundy, S.M., Cleeman, J.I., Daniels, S.R., et al. 2005. Diagnosis and Management of The Metabolic Syndrome. Journal of the American Heart Association; 112: 2735-52.

Gracie, J.A., Robesrtseon, R.E., dan McInnes, I.B., 2003. Interleukin-18. J Leukoc Biol;73:213-224.

Hagiwara, E., Takahashi, K.I., Okubo, T., Ohno S., Ueda A., Aoki A., et al., 2001. Cigarette smoking depletes cells spontaneously secreting th1cytokines in the human airway cytokine. 14(2): 121-6.

Houston, T.K., Person, S.D., Pletcher, M.J., Liu K., Iribarren C., Kiefe, C.I., 2006. Active and passive smoking and development of glucose intolerance among young adult in a propective cohort: CARDIA study. BMJ.

Heianza, Y., Arase, Y., Kodama, S., Hsieh, S.D., Tsuji, H., Saito, K., Sone, H., 2015. Fasting glucose and HbA1c levels as risk factors for the development of hypertension in Japanese individuals: Toranomon hospital health management center study 16 (TOPICS 16). Journal of Human Hypertension, 29(4), 254–259. https://doi.org/10.1038/jhh.2014.77.

Halcox, J., Quyyumi, A.A., 2006. Metabolic Syndrome: Overview and Current Guidelines. Clinical review article. Ed: A. Mazair Zafari, MD, PhD, FACC. Tersedia di: www.turner-white.com [Diunduh 29 Desember 2016].

Wijaya, I.N., Faturrohmah, A., Yuda, A., Mufarrihah., Tesa, G. S., Dina, W.W Agustin., Hikmah, P.N.S., 2005. Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Wilayah Surabaya Timur.

Karnen, G.B., Iris, R., 2014. Imunologi Dasar. Edisi 11. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jee Yo., Young, S.H., Yeon, A.S., Elizabeth, B.C., Prevalence and factor analysis of metabolic syndrome in a urban korean population. Diabetes care.

Kemenkes RI., Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2014.

Marice, S., Dwi, H. T., 2011. Faktor Risiko Sindrom Metabolik Pada Orang Dewasa Di Kota Bogor.

Matsuzawa, Y., Funahashi, T., Kihara, S., & Shimomura, I., (2004). Adiponectin and metabolic syndrome. Arteriosclerosis, thrombosis, and vascular biology, 24(1), 29-33

Pemminati, S., Adhikari, M.R.P., Pathak, R., dan Pai, M.R.S.M., 2010. Prevalence of Metabolic Syndrome (METS) using IDF 2005 Guidelines in a Semi Urban South Indian (Boloor Diabetes Study) Population of Mangalore. JAPI, 58: 674-677.

Sopori, M., 2002. Effects of cigarette smoke on the immune system. Nature Review Immunology. 2(5): 372-7.

Silviera, L.S., Monteiro, P.A., Antunes, B.M.M., Seraphim, P.M., Fernandes, R.A., Destro, S.G., et al. 2013. Intra-abdominal Fat is Related to Metabolic Syndrome & Non-Alcoholic Fat Liver Disease in Obese Youth. BioMed Central Pedia;13:115.

Sitepoe, M., 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Cetakan pertama. Jakarta: PT Grasindo.

Troseid, M., Seljeflot, I., dan Arnesen, H., 2010. The Role of Interleukin-18 in the Metabolic Syndrome. BioMed Central: Cardio Diabetology ;9:11.

World Health Organization., 2000. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Geneva: WHO.

Downloads

Published

2019-02-01