Uji Metabolit Sekunder Metarhizium spp. untuk Pengendalian Kumbang Janur Kelapa

Authors

  • Erwin Irawan Permana Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak
  • Farriza Diyasti Direktorat Perlindungan Perkebunan-Ditjenbun

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v4i2.1122

Keywords:

Brontispa, Hayati, Kelapa, Metabolit Sekunder, Metarhizium

Abstract

Kumbang Brontispa longissima merusak atau menyerang pucuk kelapa terutama tanaman kelapa yang masih muda, sehingga mengakibatkan pucuk tanaman tidak dapat berkembang sempurna, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penggunaan berbagai variasi aplikasi cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae terbukti cukup efektif menekan serangan B. longissima. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh cendawan ini mulai banyak dipopulerkan sebagai alternatif formulasi cara baru. Tulisan ini bertujuan menguji efektivitas metabolit sekunder dalam mengendalikan hama kumbang janur kelapa (B. longissima) dan membandingkannya dengan suspensi murni spora Metarhizium spp. Metabolit sekunder diproduksi dengan metode perbanyakan agens hayati secara cair menggunakan media perbanyakan air cucian beras ditambah air kelapa. Serangga uji B. longgissima diambil dari lapangan dan dipisahkan di laboratorium menurut tahap perkembangannya (telur, larva, pupa dan imago). Pengamatan dilakukan di Laboratorium Lapangan BPTP Pontianak dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil pengujian menunjukkan perlakuan suspensi spora Metarhizium spp. dan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. tidak berbeda nyata berdasarkan uji jarak berganda Duncan. Suspensi spora Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas serangga uji sebesar 55 % pada hari ke-6 setelah aplikasi, sedangkan formulasi metabolit sekunder Metarhizium spp. menyebabkan mortalitas 50 % pada hari ke-7.

References

[DITLINBUN]. Direktorat Perlindungan Perkebunan. (2017). “Tetrastichus brontispae” Pembunuh Hama Kumbang Janur Kelapa. [Diakses pada 16 Agustus 2022]. URL: Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan » “Tetrastichus brontispae” Pembunuh Hama Kumbang Janur Kelapa.

[DITLINBUN]. Direktorat Perlindungan Perkebunan. (2018). Buku saku pembuatan mol (mikroorganisme lokal) dan pembuatan MS APH (metabolit sekunder agens pengendali hayati). Direktorat Jenderal Perkebunan. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Ahmed, E., M. Arshad, M. Z. Khan, M. S. Amjad, H. M. Sadaf, I. Riaz, S. Sabir, N. Ahmad, & Sabaoon. (2017). Secondary metabolites and their multidimensional prospective in plant life. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry. 6(2):205-214

Astuti, W.Y., & Respatie, D., W., (2022). Kajian senyawa metabolit sekunder pada mentimun (Cucumis sativus L.). J Vegetalika Vol 11, No 2 (2022) . https://doi.org/10.22146/veg.60886.

Boruta, T. (2018). Uncovering the repertoire of fungal secondary metabolites: From Fleming's laboratory to the International Space Station. Bioengineered, 9:1, 12-16, ISSN: 2165-5987 (Online), DOI:10.1080/21655979.2017.1341022.

Brakhage, A. A. (2013). Regulation of Fungal Secondary Metabolism. Natural Reviews Microbiology. Volume 11, 21–32. https://doi.org/10.1038/nrmicro2916.

Freed, S. Jin, FL, Naeem, M, Ren, SX & Hussian, M. (2012). Toxicity of proteins secreted by entomopathogenic fungi against Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Int. J. Agric. Biol., vol. 14, pp. 291-5.

Handayani, R.M. (2016). Potensi cendawan endofit dalam upaya pengendalian penyakit antraknosa (Colletotrichum capsici) pada tanaman cabai merah [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Harni, R., Amaria, W., Syafaruddin, & Mahsunah, H. (2017). Potensi metabolit sekunder Trichoderma spp. untuk mengendalikan penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada bibit kakao. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 4(2), 57–66. doi: http://dx.doi.org/10.21082/jtidp.v4n2.2017.p57- 66

Indriyanti, D. R., A. R. Pertami, & P. Widiyaningrum. (2016). Intensitas Serangan Oryctes rhinoceros pada tanaman kelapa di Jepara. J Sains dan Teknologi. Vol.14 No.1.

Liu BL, & Tzeng YM (2012) Development and applications of destruxins: a review. J Biotechnol Adv 30:1242–1254.

Narasswati, N. Oktavia, R. Nenci, N. Eryanti, Y. Nugroho, T.T. & Nurulita, Y. (2017). Potensi Metabolit Sekunder dari Trichoderma sp. LBKURCC22 Tanah Gambut Hutan Sekunder Sebagai Antibiotik. J Chimica et Natura Acta. Vol. 5 No. 2: 85-89. Universitas Padjajaran: Bandung.

Pinu, F. R., & Boas, S.G.V. (2017). Extracellular Microbial Metabolomics: The State of the Art. Metabolites 7, 43: doi:10.3390/metabo7030043

Prayogo, Y. (2012). Efikasi Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. (Deuteromycotina: Hyphomycetes) dan Metarhizium anisoplae Terhadap Kepik Hijau (Nezara virdula L.).J. HPT Tropika 2(1): 1-14.

Sa’diyah. (2019). Efek pemberian formula cair mengandung metabolit sekunder jamur metarhizium anisopliae terhadap pertambahan daun baru tanaman kelapa. [Skripsi]. Universitas Negeri Semarang.

Saryanah, NF. (2019). Potensi metabolit sekunder cendawan endofit sebagai antifungi terhadap Colletotrichum acutatum pada cabai merah. [Tesis]. IPB University.

Seidel, V. (2012). Initial and bulk extraction of natural products isolation. Methods Mol Biol. 2012;864:27-41. doi: 10.1007/978-1-61779-624-1_2.

Soesanto, L. (2014). Metabolit sekunder agensia pengendali hayati: terobosan baru pengendalian organisme pengganggu tanaman perkebunan. https://www.researchgate.net/publication/278261729.

Soesanto, L. (2017). Pengantar pestisida hayati : adendum metabolit sekunder agensia hayati. Rajawali Pers: Jakarta.

Sopialena. (2018). Pengendalian Hayati dengan Memberdayakan Potensi Mikroba. Mulawarman University Press.

Susanti, U., Salbiah D., Loah, J.H. (2013). Uji beberapa konsentrasi Metarhizium anisopliae (Metsch) sorokin untuk mengendalikan hama kepik hijau (Nezara viridula L.) pada kacang panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Universitas Riau.

Tampubolon, D.Y., Y. Pangestiningsih, F. Zahra, & F. Manik. (2013). Uji patogenisitas Bacillus thuringiensis dan Metarhizium anisopliae terhadap mortalitas Spodoptera litura Fabr (Lepidoptera: Noctuidae) Di Laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.1, No. 3, Hal.784- 791

Tredwell, G.D. Edwards, J., B. Leak, D.J. Bundy, J.G. (2011). The development of metabolomic sampling procedures for pichia pastoris, and baseline metabolome data. PLoS ONE 2011, 6, e16286. [CrossRef] [PubMed].

Vinale, F., et al. (2014). Trichoderma secondary metabolites active on plants and fungal pathogens. is8(1), 127–139. http://doi.org/10.2174/1874437001408010127.

Wati, C. & Hardanti, S. (2019). Buku Petunjuk Praktikum: Bioteknologi Pertanian. Hal 47-74. Buku petunjuk praktikum bioteknologi pertanian pusat pendidikan pertanian. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementerian Pertanian.

Downloads

Published

2022-12-19

How to Cite

Permana, E. I. ., & Diyasti, F. (2022). Uji Metabolit Sekunder Metarhizium spp. untuk Pengendalian Kumbang Janur Kelapa. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 4(2), 94–105. https://doi.org/10.36423/agroscript.v4i2.1122

Issue

Section

Articles