Toksisitas Minyak Atsiri Biji Pala, Serai Wangi, dan Temulawak terhadap Hama Gudang (Sitophilus zeamais) dan Viabilitas Benih Jagung Putih (Zea mays L. var Ceratina)

Authors

  • Purwanto Purwanto Politeknik Negeri Lampung
  • Oktaf Rina Politeknik Negeri Lampung
  • Ni Siluh Putu Nuryanti Politeknik Negeri Lampung

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v6i1.1438

Keywords:

Essential oil, Sitophilus zeamais, Viability, and Vigor

Abstract

Benih adalah komponen utama dalam budidaya sehingga menjaga mutu dan kualitas benih merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Penggunaan minyak atsiri dari tanaman salah satu terobosan baru sebagai upaya untuk melindungi benih dari serangan hama Sitophilus zeamais dan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas ketiga minyak atsiri dan menguji pengaruh jenis serta dosis minyak atsiri terhadap viabilitas dan vigor benih jagung putih. Tahapan penelitian meliputi perbanyakan Sitophilus zeamais, ekstraksi minyak atsiri, pembuatan larutan emulsi, uji toksisitas terhadap Sitophilus zeamais, uji viabilitas dan vigor benih jagung putih. Data hasil penelitian uji toksisitas dianalisis menggunakan analisis PROBIT SPSS sedangkan data uji viabilitas dan vigor diolah menggunakan ANOVA dan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil analisis, toksisitas minyak atsiri biji pala lebih tinggi dari minyak atsiri temulawak dan serai wangi. Jenis dan dosis minyak atsiri berpengaruh terhadap viabilitas benih jagung putih. Penggunaan konsentrasi minyak atsiri biji pala, serai wangi, dan temulawak pada konsentrasi 0,1—0,4% menghasilkan viabilitas yang tidak berbeda. Penggunaan minyak atsiri berpengaruh terhadap vigor benih jagung putih. Pada konsentrasi 0,1% minyak atsiri temulawak menghasilkan panjang akar terbaik, sedangkan minyak atsiri serai wangi 0,1% menghasilkan tinggi tanaman terbaik.

References

Agussalim, A. (2017). Efektivitas pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) alami pada bibit stek lada (Piper nigrum L.). Jurnal Agrisistem, 13(1), 1–9. Retrieved from: https://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id/index.php/J-Agr/article/view/133.

Arrizqiyani, T. (2020). Uji efektivitas losion biji pala (Myristica fragrans) sebagai repellent nyamuk Culex sp. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 20(1), 119-125. Retrieved from: https://doi.org/10.36465/jkbth.v20i1.561.

Cahaya, A., Hasanuddin, H., & Syamsuddin, S. (2017). Daya hambat minyak serai wangi (Andropogon nordus L.) terhadap pertumbuhan koloni patogen terbawa benih secara in vitro dan pengaruhnya terhadap viabilitas dan vigor benih terung (Solanum melongena L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2(4), 11–21. Retrieved from: https://doi.org/10.17969/jimfp.v2i4.5574.

Cossetin, L.F., Santi, E.M.T., Garlet, Q.I., Matos, A.F.I.M., De Souza, T.P., Loebens, L., Heinzmann, B.M., & Monteiro, S.G. (2021). Comparing the efficacy of nutmeg essential oil and a chemical pesticide against Musca domestica and Chrysomya albiceps for selecting a new insecticide agent against Synantropic vectors. Experimental Parasitology, 225(108104), 1–8. Retrieved from: https://doi.org/10.1016/j.exppara.2021.108104.

Finney, D.J. (1982). Probit analysis: a statistical treatment of the sigmoid response curve. Cambridge University Press.

Frastika, D., Pitopang, R., & Suwastika, I.N. (2017). Uji efektivitas ekstrak daun kirinyuh (Chromolaena Odorata (L.) R. M. King Dan H. Rob) sebagai herbisida alami terhadap perkecambahan biji kacang hijau (Vigna radiata (L.) R.Wilczek) dan biji karuilei (Mimosa invisa Mart. ex Colla). Natural Science: Journal of Science and Technology, 6(3), 225–238. Retrieved from: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ejurnalfmipa/article/view/9195.

Moumni, M., Allagui, M.B., Mezrioui, K., Ben, A.H., & Romanazzi, G. (2021). Evaluation of seven essential oils as seed treatments against Seedborne fungal pathogens of Cucurbita maxima. Molecules, 26(8), 2354. Retrieved from: https://doi.org/10.3390/mollecules26082354.

Nurmiaty, Y., Gunawan, A.N., Nurmauli, N., Agustiansyah, A., & Ernawati, E. (2018). Pengaruh bubuk lada dan varietas kedelai (Glycine max L.) pada viabilitas benih yang disimpan enam bulan. Prosiding Perhimpunan Pemuliaan Indonesia (PERIPI) Komda Sumatera Barat “Kedaulatan Benih Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045,” Padang, Oktober 4-5 2018.

Nuryanti, N.S.P., Yuriansyah, Y., & Budiarti, L. (2021). Toxicity and Compatibility of Botanical Insecticide from Clove (Syzygium aromaticum), Lime (Citrus aurantifolia) and Garlic (Allium sativum) Essential oil Against Callasobruchus Chinensis L. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1012(1), 1–9. Retrieved from: https://doi.org/10.1088/1755-1315/1012/1/012036

Nwosu, L.C. (2018). Impact of age on the biological activities of Sitophilus zeamais (Coleoptera: Curculionidae) adults on stored maize: implications for food security and pest management. Journal of Economic Entomology, 111(5), 2454–2460. Retrieved from: https://doi.org/10.1093/jee/toy187.

Patiño-Bayona, W.R., Nagles Galeano, L.J., Bustos Cortes, J.J., Delgado Ávila, W.A., Herrera Daza, E., Suárez, L.E. C., Prieto-Rodríguez, J.A., & Patiño-Ladino, O.J. (2021). Effects of essential oils from 24 plant species on Sitophilus zeamais motsch (Coleoptera, Curculionidae). Insects, 12(6), 1–19. Retrieved from: https://doi.org/10.3390/insects12060532.

Prabandari, R. (2017). Perbandingan randemen minyak atsiri sereh (Cymbopogon citratus) yang umur panennya 6 bulan dan 9 bulan dengan metode destilasi air. Viva Medika, 1(1), 66–71. Retrieved from: https://doi.org/10.35960/vm.v10i3.430.

Ramlal, S., Khan, A., Ramsewak, R., & Mohammed, F. (2020). Bioactivity of essential oils from five spices against Sitophilus zeamais motschulsky (Coleoptera: Curculionidae). Tropical Agriculture, 97(1), 67–91. Retrieved from: https://journals.sta.uwi.edu/ojs/index.php/ta/article/view/7224.

Saenong, M.S. (2016). Tumbuhan Indonesia potensial sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan hama kumbang bubuk jagung (Sitophilus spp.). Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 35(3), 131. Retrieved from: https://doi.org/10.21082/jp3.v35n3.2016.p131-142.

Savira, A.N. (2023). Bioaktifitas minyak atsiri temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Helopeltis antonii Sign. pada bibit kakao. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Jakarta).

Setiyowati, H., Surahman, M., & Wiyono, S. (2016). Pengaruh seed coating dengan fungisida benomil dan tepung Curcuma terhadap patogen Antraknosa terbawa benih dan viabilitas benih cabai besar (Capsicum annuum L.). Buletin Agronomi, 35(3), 176–182. Retrieved from: https://doi.org/10.24831.jai.v35i3.1328.

Shpigler, H.Y., Herb, B., Drnevich, J., Band, M., Robinson, G.E., & Bloch, G. (2020). Juvenile hormone regulates brain-reproduction tradeoff in bumble bees but not in honey bees. Horm Behav, 126(2020), 104844. Retrieved from: https://doi.org/10.1016/j.yhbeh.2020.104844.

Downloads

Published

2024-02-20

How to Cite

Purwanto, P., Rina, O., & Nuryanti, N. S. P. (2024). Toksisitas Minyak Atsiri Biji Pala, Serai Wangi, dan Temulawak terhadap Hama Gudang (Sitophilus zeamais) dan Viabilitas Benih Jagung Putih (Zea mays L. var Ceratina). AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 6(1), 19–31. https://doi.org/10.36423/agroscript.v6i1.1438