Pengaruh Pemberian Hormon Auksin dan Giberelin terhadap Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L.) Var. Aichi First

Authors

  • Nindi Andianingsih Universitas Perjuangan Tasikmalaya
  • Arrin Rosmala Universitas Perjuangan Tasikmalaya
  • Syariful Mubarok Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.36423/agroscript.v3i1.531

Abstract

Tanaman tomat umumnya dibudidayakan di Indonesia secara komersial, terutama di dataran tinggi. Kualitas buah tomat yang baik hanya dicapai pada ketinggian 800 mdpl. Auksin dan giberelin bekerja sinergis dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman tomat. Pemberian hormon auksin dan giberelin pada tomat kultivar Aichi First diharapkan dapat memacu pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon Auksin dan Giberelin dan untuk mendapatkan perlakuan hormon yang paling optimal terhadap pertumbuhan Aichi First. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2020 di kebun percobaan yang terletak di Desa Dadiharja, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dan diulang sebanyak 3 kali.  Pemberian hormon auksin dan hormon giberelin berpengaruh terhadap tinggi tanaman, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter diameter batang, jumlah tandan, jumlah bunga, umur berbunga, dan luas daun. Konsentrasi auksin 30 ppm + giberelin 80 ppm menghasilkan tinggi tanaman paling tinggi, yaitu sebesar 50.42 cm.

References

Adamwoski, M, Friml. J. 2015. PIN dependent auxin transport : action, regulation and evolution. J The Plant Cells. 27(1): 20-32.

Adnyesuari, Anak A, Murti, Rudi H, Mitrowirahardjo, Suyadi. 2015. Induksi partenokarpi pada tiga genotipe tomat dengan GA3 . J Ilmu Pertanian. 18 (1): 56-62.

Agrica H. 2009. BIOLOGI. Jakarta (ID): PT.Erlangga.

Aisyana, P. 2009. Respon tanaman tomat (Lycopersicum esculentum. Mill) terhadap pemberian berbagai konsentrasi pupuk organik cair. Universitas Jambi. J Jambi. 2(3): 122-131.

Asra, R. 2014. Pengaruh hormon giberelin (GA3) terhadap daya kecambah dan vigoritas clopogonium caeruleum. J Biospecies. 7(1): 29-33.

Asra, R dan Ubaidillah. 2012. Pengaruh konsentrasi giberelin (GA3) terhadap nilai nutrisi clapoganium caeruleum. J Ilmu-Ilmu Peternakan. 15 (2): 81-85.

Apriliani A, Noli ZA, Suwirmen. 2015. Pemberian beberapa jenis dan konsentrasi auksin untuk menginduksi perakaran pada stek pucuk buyur (Pterospermun javanicum Jungh) dalam upaya perbanyakan tanaman revegetasi. J Biologi Universitas Andalas. 4(3): 178-187.

Badan Pusat Statistik (BPS) RI [Internet]. 2016. Produksi sayuran di indonesia. https://www.bps.go.id/site/resultTab. Diakses pada Tanggal 03 September 2020 pukul 09.00 WIB.

Candace. 2011. Transport of the two natural auxins. Indole-3-butyric acid and indole-3-acetic acid in arabidopsis. Department of Biology, McGill University. Canada.

Campbel, A Neil. (2008). Biologi Edisi Kedelapan.Jakarta(ID): PT Erlangga.

Choudhury, S, N Islam, MD Sarkar, MA Ali. 2013. Growth and yield of summer tomato as influenced by plant growth regulators. J International of Sustainable Agriculture. 5(1): 25-28.

Didit. 2010. Cara budidaya tomat. http://tani.blog.fisip.uns.ac.id/2010/11/24/cara-budidaya-tomat/. Diakses 26 November 2019.

Dinda, A., Permatasari, Yuni S.R., Evie, R. 2016. Pengaruh pemberian hormon giberelin terhadap pertumbuhan buah secara partenokarpi pada tanaman tomat varitas tombatu F1. J Lentera Bio 5 (1): 25–31.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2013. Data ekspor impor komoditi tomat. https://www.hortikultura.pertanian.go.id.

Gurjar JS, Banafar RS, Gupta NK, Gurjar PKS, Singh L. 2018. Effect of NAA, GA3 on growth and yeld of tomato varieties. J of Pharmacognosy aand Phytochemistry. 7(5): 3157-3160.

Hasibuan S,P, Malayu. 2014. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta(ID): Bumi Aksara.

Husnul, dan Ana H. 2013. Pengaruh hormon giberelin dan auksin terhadap umur pembungaan dan persentase bunga menjadi buah pada tanaman tomat. J Hort. 11 (1): 66-72.

Indradewa. 2009. Fisiologi tumbuhan dasar jilid 1. Bandung(ID): ITB Press.

Jong M, C Mariani, W. H. Vriezen. 2019. The role of auxin and gibberellin in tomato fruit set. J of Experimental Botanyi 6(5): 1523-1532.

Maharani A, Sawirmen, Noli ZA. 2018. Pengaruh Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap pertumbuhan Kailan (Brassica deraceae L. Var aboglabra) pada berbagai media tanam dengan hidroponik Eick System. J Biologi Universitas Andalas. 6(2): 63-70.

Muhammad Zaini,. Adnan., Boy Riza Juanda. 2017. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam ZPT auksin terhadap viabilitas benih semangka (Citurullus lunatus). J Penelitian. 4(1): 45-55.

Muhyidin, H., Islami, T., Maghfoer, M. D. 2018. Pengaruh konsentrasi dan waktu pemberian giberelin pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). J Produksi Tanaman. 6(6): 1147-1154.

Onggo, TM, Sumadi, R Fauziah. 2015. Pertumbuhan, hasil dan kualitas tomat cv. Marta-9 pada berbagai sistem budidaya dalam rumah plastik di dataran medium Jatinangor. J Kultivasi. 14(1): 37-42.

Pavlista, A.D., K. Santra,. D.D. Baltensperger. 2013. Bioassay of winter wheat for gibberellic acid sensitivity. Am. J. of Plant Sci. 4: 2015-2022.

Pongoh J. 2011. Penampilan Beberapa Varietas Tomat pada Dua Kondisi Lingkungan. J Eugenia 17(2): 142-150.

Permatasari, Dinda A, Yuni, Sri R, Evie, Ratnasari. 2016. Pengaruh pemberian hormon giberelin terhadap pertumbuhan buah secara partenokarpi pada tanaman tomat Varietas Tombatu F1. J LenteraBio 5(1): 25-37.

Purnamaningsih, Ragapadmi. 2010. Perakitan transgenik mangga varietas gedong gincu dan transgenik duku varietas kupeh bersifat seedless dengan efisiensi regenerasi 50 % dan transformasi 40 %. J Hort. 19(2): 125-130.

Puspitasari YD, Aini N, Koesriharti. 2014. Respon Dua Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) terhadap aplikasi zat pengatur tumbuh Naphthalene Acetic Acid (NAA). J Produksi Tanaman. 2(7): 566-575.

Rolistyo. A, Sunaryo, Wardiyati, T. 2014. Pengaruh pemberian giberelin terhadap produktivitas dua varietas tanaman tomat. J produksi tanaman. 2(6): 457-463.

Srinivasan, R. 2010. Teknik produksi tomat rumah lingkungan. Taiwan: AVRDC Publication. 10(740): 97 hal.

Sugihsantosa. 2009. Pedoman teknologi benih. Bandung(ID): Pembimbing Masa.

Sundhari, Tyas N.H, dan Setiyono. 2014. Efektivitas pemberian giberelin terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. J Agritrop jurnal ilmu-ilmu pertanian. 14(1): 42-47 hal.

Sundahri, Hariyanti N, T, Setiyono. 2014. Efektivitas pemberian giberelin terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Universitas Jember. J Agritop ilmu-ilmu pertanian. 14 (1): 42-47.

Tiyas, H.N, Soeparjono, Sigit, Sundahri. 2014. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian hormon giberelin terhadap pertumbuhan dan hasil buah tomat. Universitas Jember. J Berkala ilmiah pertanian 14(1): 1-5.

Trisna, N., H. Umar, Irmasari. 2013. Pengaruh berbagai jenis zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stump jati (Tectona grandis L.F). J Warta Rimba (1) 1: 1-9.

Uddin, J., K.M. Akhter Hossain, M.G. Mostafa, M.J. Rahman. 2009. Effect of different plant growth regulators on growth and yield of tomato. J International Journal of Sustainable Agriculture 1 (3): 58- 63.

Vika, Tenti, Okta. 2013. Pemuliaan tanaman tomat (Solanum Lycopersicum L.) tahan serangan tomato yellow leaf curl virus (TYLCV). Makalah Seminar. Yogyakarta(ID): Universitas Gadjah Mada

Wiraatmaja, I. 2017. Zat pengatur tumbuh auksin dan cara penggunaannya dalam bidang pertanian. Bahan Ajar. Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Yasmin S, Wardiyati, T., Koesriharti. 2014. Pengaruh perbedaan waktu aplikasi dan konsentrasi GA3 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (Capsicum annum L.). J Produksi Tanaman. 2(5): 395-403.

Downloads

Published

2021-04-27

How to Cite

Andianingsih, N., Rosmala, A., & Mubarok, S. (2021). Pengaruh Pemberian Hormon Auksin dan Giberelin terhadap Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum L.) Var. Aichi First. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences, 3(1), 48–56. https://doi.org/10.36423/agroscript.v3i1.531

Issue

Section

Articles